Gedung Perundingan Linggajati

Kabupaten Kuningan selain banyaknya objek wisata alam yang bisa dikunjungi, terdapat pula objek wisata sejarah yang bisa kita kunjungi untuk sekedar tahu dan belajar sejarah langsung di tempatnya. Adalah Gedung Naskah Perundingan Linggajati yang merupakan salah satu asset peninggalan sejarah perjuangan Republik Indonesia di masa setelah kemerdekaannya.

Pada tanggal 15 November 1946 di Kabupaten Kuningan, tepatnya di sebuah Gedung di Desa Linggajati telah diadakannya sebuah perundingan antara Belanda dengan Indonesia. Isi dari Perundingan tersebut dikenal dalam buku-buku sejarah saat ini dengan nama Perundingan Linggajati.

Berikut adalah Isi Pokok Perundingan Linggajati:

1. Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi sumatera, jawa, dan Madura. Belada harus segera meninggalkan daerah defacto paling lambat tanggal 1 januari 1949.

2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu Negara bagiannya adalah Republik Indonesia.

3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk UNI Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.

Perundingan Linggajati ini di tandatangani oleh pihak Belanda yaitu DR. Schemerhorn, DR. Van Mook, dan DR. Van Pool. Sedangkan dari pihak Republik Indonesia ditandatangani oleh Sutan Sjahrir, Mr. Moch Roem, Mr. Soesanto T, dan DR. A K Gani.

Untuk Gedung tempat perjanjiannya sebetulnya telah rusak akan tetapi oleh pemerintah di bangun kembali dan di jadikan museum Perundingan Linggajati. Didalam gedung kita akan melihat kondisi yang dibuat persis seperti kondisi waktu itu dengan meja-meja yang tersusun rapih dan kamar-kamar tidur yang lengkap dengan kasur dan guling sebagai tempat beristirahat para utusan perundingan ini. Terdapat pula diorama yang menceritakan tentang saat-saat perundingan berlangsung.

Masuk ke lokasi Gedung Perundingan Linggajati ini sangat murah yaitu Rp.2.000,- untuk dewasa dan Rp.1.000,- untuk anak-anak. Uang tersebut sebetulnya untuk biaya perawatan dan kebersihan. Jangan lupa juga membawa kamera karena Gedung Perundingan Linggajati ini memiliki bentuk gendung yang antik sehingga sangat bagus untuk di abadikan.

Untuk menuju lokasi sangat gampang karena dari jalan utama terdapat papan nama yang mengarahkan kita menuju lokasi Gedung Naskah Perundingan Linggajati ini. Di jalan utama juga terdapat gerbang sehingga sangat mudah sekali untuk mengunjungi Gedung ini.

Waja Kopi

Saya seorang traveller yang banyak mengunjungi wisata yang ada di dunia, come travel with me and stay tune on my blog! enjoy :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar